Sabtu, Desember 13

Apa Tujuan Sistem Pendidikan Di Indonesia?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Yang saya dengar dari siswa, kurang lebih seperti ini kehidupan untuk anak kelas 3 SMA sekarang (di Jakarta).

Wajib masuk sekolah jam 6.30 pagi. Belajar sepanjang hari. Dalam waktu 8 bulan akan ada UN, jadi sekolah kasih materi tambahan. Baru bisa pulang jam 4.30. Selalu macet. Harus langsung berangkat ke Bimbel, karena takut kalau tidak ikut Bimbel tidak bisa lulus UN dan harus mengulang satu tahun. Selesai Bimbel jam 8.30 malam. Pulang ke rumah. Sudah jam 9 malam. Belum makan malam, belum mandi, belum shalat, dan masih harus kerjakan PR untuk 3-4 jam per malam (termasuk untuk pelajaran yang tidak diinginkan).

Selalu tidur di atas jam 12 malam (kecuali ketiduran karena capek), dan selalu telat bangun untuk shalat subuh. Bangun buru2, shalat buru2, mandi2 buru, tidak ada waktu untuk sarapan, ngebut ke sekolah (karena kalau telat, tidak boleh masuk tanpa panggil orang tua ke sekolah). Lebih baik ambil risiko senggolan atau tabrakanan dengan orang lain di jalan, lalu kabur, daripada bersikap sikap hati2. Kalau senggolan atau tabrakan dan berhenti untuk tanggung jawab di jalan tapi sampai sekolah telat, akan dilarang masuk. Buat apa berhati-hati dan tanggung jawab di jalan? Rugi!

Setiap hari yang dirasakan adalah stres, stres, dan stres lagi. Hanya ada pilihan IPA atau IPS, jadi kalau sudah masuk IPA karena punya niat ikuti satu karir (yang butuh 1-2 pelajaran IPA) tetap dipaksakan belajar Kimia, Fisika, Bahasa Mandarin dan lain2, padahal tidak dibutuhkan, tidak disenangi, dan tidak bermanfaat untuk karir yang sudah menjadi pilihan. Lalu ada PR dan ulangan yang banyak untuk 18 mata pelajaran itu (yang kebanyakan tidak diinginkan).

Dan sekarang, mau diwajibkan belajar hari Sabtu juga? Serius? Kalau dalam waktu beberapa bulan ke depan, muncul fenomena sekian banyak siswa SMA kelas 3 bunuh diri, atau masuk rumah sakit jiwa, atau harus ditangani psikiater karena mengalami depresi, atau ada peningkatan frekuensi tawuran dan tindakan anarkis, SIAPA yang kira-kira mau tanggung jawab? Guru tidak. Orang tua tidak. Dinas pendidikan tidak. Kemdikbud tidak. Presiden tidak. Jadi siapa? Perlu berapa anak bunuh diri sebelum 100 juta orang tua dan 3 juta guru mau bersatu untuk mengatakan “SISTEM PENDIDIKAN SEPERTI INI TIDAK BAIK DAN TIDAK ADIL!!”

Saya ingat waktu dulu sekolah di Selandia Baru, dan mengajar di Australia. Masuk sekolah jam 8:50 pagi, belajar sampai jam 12. Istirahat 1 jam penuh. Masuk jam 1 sampai jam 3:10, dan pulang. Tidak ada anak di seluruh sekolah yang ikut Bimbel. PR dibatasi dan tidak boleh melebihi sekian menit per kelas, atau sekian jam secara keseluruhan. Guru diajarkan untuk tidak memberikan banyak PR (kalau tidak penting sekali).

Dan sudah terbukti dari riset bahwa untuk anak yang dikasih PR setiap malam, maka bedanya dalam ujian hanya 1-3% saja. Artinya, kalau anak dipaksakan mengerjakan PR selama 2-3 jam per malam, selama 3 tahun atau lebih, maka hasilnya adalah nilai akhir mereka hanya 1-3% lebih tinggi daripada anak yang tidak dikasih PR atau dikasih PR yang ringan dan minimal. Jadi buat apa dikerjakan terus?

Dan di sekolah Selandia Baru dan Australia, mata pelajaran untuk SMA kelas 3 bukan 18, tetapi 5 atau 6 (dan boleh juga yang mimimal 4 saja). Selain matematika dan bahasa Inggris, semuanya adalah pilihan siswa, sesuai dengan rencana karirnya nanti. (Bebas pilih pelajaran sudah dimulai dari SMP, dan diteruskan lagi di kelas 1-3 di SMA.)

Kapan anak Indonesia akan dapat sistem pendidikan berkualitas? Kapan bisa diselamatkan dari stress dan horror yang dirasakan setiap hari ketika berangkat sekolah, dan pulang dari Bimbel untuk menghadapi 3 jam PR? Kapan 100 juta orang tua dan 3 juta guru bisa BERSATU dan mengatakan anak Indonesia patut mendapatkan yang lebih baik?

Semoga kebijakan masuk sekolah pada hari Sabtu segera dibatalkan, dan semoga UN pada tahun ini juga dihapus untuk selama2nya. Dan semoga guru bisa memberikan pelajaran yang bermutu di kelas sehingga tidak ada siswa yang perlu ikut Bimbel lagi (kecuali sangat dibutuhkan oleh siswa tertentu). Dan semoga semua siswa bisa dapat waktu kosong yang banyak untuk belajar menemukan BAKAT yang Allah berikan kepada mereka untuk dikembangkan sebagai orang dewasa yang bermanfaat untuk masa depan umat, bangsa dan negara.

Apa para orang tua, guru dan siswa bisa bersatu untuk mencapai tujuan itu?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Minggu, November 16

Mari Belajar Seni Kehidupan dari Jalan Raya


Lupakan; Suku, Ras, Agama, Gender, Status sosial, dsb. ketika membaca thread ini! Saatnya lepas 'embel-embel' dan 'cara berpikir' anda, karena ini saatnya kita belajar memaknai seni kehidupan dari perspektif jalan raya. 

Perspektif, wikipedia :
  • Perspektif (visual), bagaimana benda terlihat di mata berdasarkan atribut spasial
  • Perspektif (grafis), representasi perspektif visual pada gambar
  • Perspektif (kognitif), sudut pandang manusia dalam memilih opini, kepercayaan, dan lain-lain
  • Perspektif (geometri), sifat segitiga dalam matematika
1.

Coba lihat gambar diatas. Adakah ujung jalan disana?
Tidak akan ada! Kenapa?
Ujung dari sebuah jalan hanya ada di Lepas Pantai, Tanjung, dsb. karena itu adalah batas dari daratan dan lautan. 
Jikapun ada, itu bukanlah 'ujung jalan', melainkan 'jalan buntu'
Jadi selama kita/kendaraan kita bergerak maju, tidak akan kita temukan ujung jalan kecuali sampai di batas antara darat & laut.

Lalu, pernahkah agan dan aganwati sekalian bertemu dengan 'Akhir Kehidupan?' 
Pasti tidak! Kenapa?
Akhir kehidupan hanya agan  dan aganwati temui ketika titik nafas terakhir, itulah Kematian.
Jikalau agan dan aganwati bertemu sesuatu yang dianggap 'titik akhir' hidup agan dan aganwati (Sakit keras, PHK, Putus Cinta, dsb.) 
Percayalah, itu bukan akhir dari hidup agan dan aganwati. Masih akan ada hari esok untuk agan berbuat baik dan memperbaiki kesalahan di masa lalu. 
Selama kita masih bisa bernafas, lakukan hal terbaik yang kita bisa. Kita tidak pernah tahu kapan akhir dari 'jalan hidup' kita selama di dunia.

2.


Apa yang agan dan aganwati lakukan ketika telah sampai di tempat tujuan?
Setiap manusia, punya tujuan sendiri ketika memutuskan untuk keluar rumah dan sampai di jalan raya
Ada yang berpanas-panas dijalan agar bisa sampai di rumah mertua
Ada pula yang rela memacu kendaraan dengan cepat agar sampai di kantor 
Dan, ada juga yang rela naik angkot agar bisa kuliah tepat waktu
Lalu apa yang agan dan aganwati lakukan ketika telah sampai di tempat tujuan?
(Kantor, Kampus, Rumah, Dsb.)
Yang kita lakukan adalah menikmati sesaat tempat tujuan yang telah dicapai, sebelum akhirnya kembali melakukan 'perjalanan' lainnya. 

Kita hubungkan dengan kehidupan
Pernahkah agan dan aganwati merasa senang bukan main ketika telah mencapai target yang ingin dituju?
Agan dan aganwati mati-matian belajar agar lulus SMA
Kemudian mempersiapkan diri menuju Universitas
Lalu pada akhirnya berjuang untuk mendapat pekerjaan
Ketika satu tujuan telah tercapai, bukan main rasanya. Senang, Bangga, Terkejut, semua jadi satu
Nikmatilah saat-saat bahagia ketika tujuan berhasil tercapai, sebelum akhirnya beranjak menuju tujuan lainnya.

3.


Tidak selamanya jalan itu mulus, kadangkala langkah kita terhenti akibat banyak hal
Mungkin itu masalah ban yang bocor
Atau mesin mobil agan dan aganwati yang rusak
Hingga jalan berlubang yang membuat macet
Lalu jika begitu apa yang harus diperbuat?
Perbaiki yang rusak, pompa ban yang kempes, dan 
berdoalah jalan yang rusak tadi diperbaiki esok hari
Karena tidak satupun kerikil yang akan membuat kita berhenti berjalan.

Begitupun ketika agan dan aganwati mencoba mencapai tujuan hidup, 
tidak selamanya 'perjalanan' itu akan selalu mulus.
Mungkin saja bertemu bos yang galak
Atau orangtua yang menghalangi kehendak agan dan aganwati
Bisa juga karena persaingan yang berat
Maka itu apa yang harus diperbuat?
Berusaha agar semua hal yang agan dan aganwati lakukan berhasil dengan baik
Berdoa dan bertawakal, karena sekeras apapun agan dan aganwati berusaha, tetaplah tuhan yang menentukan
Meskipun langkah terasa berat, keringat banyak terkuras, Capeknya tidak tertahan. Tapi semua akan terasa indah ketika impian dan cita-cita telah berhasil di realisasi kan.


4.


Secepat apa kita berjalan dan melaju?
Ada begitu banyak kendaraan yang melaju di belakang agan dan aganwati
Lalu kenapa masih saja ada kendaraan di depan agan dan aganwati? 
Bukankah agan yang paling cepat berjalan?
Kembali ke point 1; karena jalan tidak pernah ada ujungnya
Secepat apapun kendaraan kita pacu, 
sebanyak apapun kendaraan yang telah agan dan aganwati lewati
Tetap akan ada kendaraan yang lain menunggu di depan jalan
Agan dan aganwati tidak akan pernah menjadi nomor satu di jalanan, kecuali di lintasan balap
Yang bisa agan dan aganwati lakukan hanya tentukan arah tujuan dan tiba paling cepat disana, 
baru kita bisa disebut 'si nomor satu'

Sehebat apapun agan dan aganwati mengemudi, sebanyak apapun kendaraan telah dilewati, tetap akan percuma ketika agan tidak punya tujuan yang pasti.



Setiap manusia ingin meraih sukses
Tapi, tidak semua tahu cara meraih sukses
Maka secepat apapun kita melangkah, secepat apapun kita mengambil keputusan
Tidak akan pernah ada hasilnya saat tujuan kita sendiri belum jelas
Maka dari saat ini juga, buat detail kesuksesan yang akan agan dan aganwati capai
Di bidang apa? Dengan cara apa? Berteman dengan siapa?
Karena saat agan dan aganwati telah mencapai 'tujuan' tersebut, artinya tujuan agan telah tercapai. Dan sudah saatnya menggapai 'tujuan' lainnya (Kembali ke point 2) 


5.



Dengan siapa kita akan berjalan?
Entah teman baik yang agan dan aganwati kenal sejak SMA
Atau ibu mertua yang sudah lama tidak agan dan aganwati temui
Siapapun itu, hanya satu yang perlu agan dan aganwati lakukan
Berbuat baik padanya, Perlakukan seolah-olah ia adalah bagian dari diri agan dan aganwati, 
Hormati dan sopan padanya
Kecuali agan dan aganwati ingin ia melompat dari kendaraan agan dan menumpang 
kendaraan lain yang kebetulan lewat
Tidak akan ada orang yang betah berlama-lama menaiki kendaraan agan dan aganwati, 
kecuali agan dan aganwati bersikap baik dan sopan.

Hingga detik ini, siapa orang yang paling sering bersama agan dan aganwati?
Bisa saja orangtua agan dan aganwati yang masih lengkap
Atau juga pacar yang mulai dipertanyakan kesetiaannya
Sama seperti ketika menjaga sikap dalam kendaraan, 
menjaga sikap dalam pergaulan juga teramat penting 
Siapa yang akan mengantarkan agan dan aganwati meraih kesuksesan, kecuali orang terdekat agan dan aganwati? 
Dan tugas agan dan aganwati adalah menjaganya agar ia betah terus bersama agan dan aganwati.

6.


Yang terjatuh belajar bangkit
Suatu ketika kendaraan yang agan dan aganwati gunakan menabrak pagar
Disaat yang lain sebuah motor terjatuh akibat jalan licin
Ada sebuah pelajaran yang didapat oleh orang-orang yang mengalami kejadian tersebut
Yaitu bagaimana cara berkendara yang benar, 
juga belajar untuk tidak berkendara saat kondisi tidak tepat
Karena hanya keledai yang mau terjatuh di lubang yang sama.

Apa yang kita pelajari ketika gagal meraih sukses?
Contohnya ketika tahun lalu agan dan aganwati gagal masuk universitas 
Juga disaat pacar yang agan dan aganwati sayangi meninggalkan agan
Disanalah hikmah dapat dipetik
Yaitu bagaimana caranya agar kegagalan tidak lagi menghampiri
Agan dan aganwati juga belajar bagaimana cara untuk bangkit dari keterpurukan
Karena dalam hati agan dan aganwati hanya perlu yakin, bahwa kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan.


Terakhir.

Saran mimin :

Hidup adalah kumpulan detik yang terus menerus berakumulasi. 
Begitu banyak orang yang merelakan tiap detiknya terbuang
Hingga akhirnya tanpa sadar detik yang telah terbuang makin bertambah jumlahnya hingga hitungan hari, bulan dan tahun.
Jangan sia-sia kan tiap detik agan dan aganwati yang berharga
Berbuatlah yang terbaik guna memaksimalkan detik-detik tersebut

Pajak Pria Tampan di Jepang untuk Mengatasi Krisis Ekonomi

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Langsung aja gan gak usah neko - neko


Tahun-tahun ini memang Jepang telah menghadapi krisis ekonomi yang terkait dengan tingkat kelahiran yang menurun dan populasi yang menua meningkat secara serius.


Takuro Morinaga profesor ekonomi Jepang di Dokkyo Universitas Saitama di pinggiran kota Tokyo dan kolumnis televisi, menyarankan sebuah solusi yang unik dan baru untuk mengatasi masalah Negara jepang , yaitu menarik pajak dari para pria tampan seperti dilansir WeirdAsiaNews.

Rencana perpajakan untuk para pria tampan ini diduga akan menciptakan cara agar para pria “rumahan” mencari wanita, menikah, dan memiliki anak.

Selain “kesenjangan kekayaan” Takuro Morinaga melihat “celah cinta” sebagai faktor fundamental menurunnya angka kelahiran di Jepang. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa jika Jepang menarik pajak dari para ikemen (pria tampan – ed) dan mengurangi pajak dari para pria yang tidak begitu tampan, maka mungkin perekonomian negara akan lebih baik dalam waktu satu tahun.
Pajak pria tampan yang diusulkan ini akan termasuk menggandakan pajak dari orang-orang yang memenuhi syarat dan mengurangi pajak sebesar 10-20% bagi mereka yang tidak begitu tampan.

Untuk menilai apakah seseorang tampan atau tidak, akan ada panel yang terdiri dari para wanita yang dipilih secara acak untuk memutuskannya.

Saran ini sedikit subyektif, tapi warga Jepang terutama Menteri Ekonomi menganggap ini sebagai hal yang serius dan berharap akan membantu mengurangi krisis ekonomi di Jepang saat ini.

buaahahahha..hati" buat agan yang cakep"..

Kimia Organik I


Ini mimin sediain link download PDFnya langsung, bagus isinya untuk mahasiswa yang membutuhkan materi ini, hahahaha,, :D

Yang pastinya Jilid 1 Fessenden -.-

Download klik ini aja ya..

Selasa, November 4

Gambar Motivasi Mario Teguh

Yang suka langsung save aja. OK

























































































Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda