Selasa, Oktober 1

Peristilahan Bahasa Indonesia Perkuliahan


Aspek tata bahasa peristilahan dalam buku Pedoman Umum
Pembentukan Istilah Edisi Ketiga (2009:23), digolongkan menjadi empat belas,yaitu bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, bentuk majemuk, bentuk
analogi, hasil metanalisis, singkatan, akronim, lambang huruf, gambar lambang,
satuan dasar sistem internasional.

1. Istilah Bentuk Dasar
Menurut Ramlan (2001: 49) terdapat bentuk asal dan bentuk dasar.
Bentuk asal ialah satuan yang paling kecil yang menjadi asal suatu kata
kompleks. Misalnya kata berpakaian terbentuk dari bentuk asal pakai. Bentuk
asal selalu berupa kata tunggal. Bentuk dasar ialah satuan baik tunggal atau
kompleks yang menjadi dasar bentukan bagi satuan yang lebih besar. Misalnya
kata berpakaian, bentuk dasarnya adalah pakaian.

2. Istilah Bentuk Berafiks
Istilah bentuk berafiks disusun dari bentuk dasar dengan penambahan
prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks sesuai kaidah pembentukan kata bahasa
Indonesia. Misalnya bentuk pirsa menjadi pemirsa, bukan pirsawan. Istilah
bentuk berafiks menunjukkan pertalian yang teratur antara bentuk dan
maknanya. Istilah bentuk berafiks dapat berupa prefiks ber-, meng-, konfiks kean,
infiks -er-, -el-, -em-, -in. Bentuk berimbuhan nomina dapat bermakna
pelaku/alat, hal/keadaan/tempat, bentuk berimbuhan verba dapat bermakna
proses, hasil. Misalnya bentuk dasar senam, bentuk verbanya adalah bersenam,
bentuk nominanya adalah pesenam (bermakna yang bersenam), bentuk nomina
persenaman (bermakna hal atau tempat bersenam).

3. Istilah Bentuk Ulang (Reduplikasi)
Istilah bentuk ulang dapat berupa ulangan bentuk dasar seutuhnya atau
sebagiannya dengan atau tanpa pengimbuhan dan pengubahan bunyi. Istilah
bentuk ulang dapat berupa bentuk ulang utuh (misalnya paru-paru, kanakkanak),
bentuk ulang suku awal (misalnya lelaki, jejaring), bentuk ulang berafiks
(misalnya dedaunan, rerumputan), dan bentuk ulang salin suara (misalnya sayurmayur,
warna-warni).

4. Istilah Bentuk Majemuk
Istilah bentuk majemuk atau kompositum merupakan hasil penggabungan
dua bentuk atau lebih, yang menjadi satuan leksikal baru. Gabungan kata itu (1)
gabungan bentuk bebas dengan bentuk bebas, (2) bentuk bebas dengan bentuk
terikat, (3) bentuk terikat dengan bentuk terikat.
Pertama, istilah majemuk bentuk bebas merupakan penggabungan dua
unsur atau lebih, yang unsur-unsurnya dapat berdiri sendiri sebagai bentuk
bebas. Misalnya, garis lintang (D+D), kereta api listrik (D+D+D), sistem
pencemaran (D+konfiks-D), tertangkap tangan (prefiks-D+D), perawatan
kecelakaan (berafiks+berafiks).
Kedua, istilah majemuk bentuk gabungan bebas dengan terikat
merupakan penggabungan dua bentuk atau lebih yang salah satu unsurnya tidak
dapat berdiri sendiri. Misalnya, pascasarjana postgraduate, triunsur triadic.
Ketiga, istilah majemuk bentuk terikat merupakan penggabungan bentuk
terikat dan bentuk terikat, unsur itu ditulis serangkai. Misalnya, dasawarsa
decade, swatantra, selfgovernment.

5. Istilah Bentuk Analogi
Istilah bentuk analogi bertolak dari pola bentuk istilah yang sudah ada,
seperti berdasarkan pola bentuk pegulat, tata bahasa, dengan pola analogi pada
istilah tersebut dibentuk berbagai sitilah lain.
Misalnya:
Pegolf (golfer) peselancar (surfer)
Tata graha (housekeeping) tata kelola (governance)

6. Istilah Hasil Metanalisis
Istilah hasil metanalisis terbentuk melalui analisis unsur yang keliru.
Misalnya:
Kata mupakat (mufakat) diuraikan menjadi mu + pakat, lalu ada kata sepakat.

7. Istilah Bentuk Singkatan
Istilah bentuk singkatan ialah bentuk istilah yang penulisannya
dipendekkan menurut tiga cara berikut.
a. Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih yang
dilisankan sesuai dengan bentuk istilah lengkapnya.
Misalnya: cm yang dilisankan sentimeter
l yang dilisankan liter
b. Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih yang lazim
dilisankan huruf demi huruf.
Misalnya:
DDT (diklorodifeniltriklo-kloroetana) yang dilisankan de-de-te
KVA (kilovolt-ampere) yang dilisankan ka-ve-a
c. Istilah yang sebagian unsurnya ditanggalkan.
Misalnya:
harian yang berasal dari surat kabar harian
lab yang berasal dari laboratorium

8. Istilah Bentuk Akronim
Istilah bentuk akronim ialah istilah yang berupa gabungan huruf awal suku
kata, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf awal dan suku kata dari
deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Misalnya:
air susu ibu asi
bukti pelanggaran tilang
peluru kendali rudal

9. Lambang Huruf
Lambang huruf adalah satu huruf atau lebih yang melambangkan konsep
dasar ilmiah seperti kuantitas dan nama unsur. Lambang huruf tidak diikuti tanda
titik.
Misalnya:
F gaya
N nitrogen

10. Gambar Lambang
Gambar lambang adalah gambar atau tanda lain yang melambangkan
konsep ilmiah menurut konvensi bidang ilmu yang bersangkutan.
Misalnya:
Σ jumlah beruntun (matematika)
* bintang (astronomi)

11. Satuan Dasar Sistem Internasional (SI)
Satuan Dasar Sistem Internasional yang diperjanjikan secara
internasional dinyatakan dengan huruf lambang.
Misalnya:
    Besaran Dasar                 Lambang                Satuan Dasar
 Arus listrik/elektrik                   A                          ampere
 Panjang                                  m                          meter

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 comments: