Rabu, September 7

BAB 2 Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani



Pendahuluan

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos artinya rakyat dancratos/kratein artinya pemerintahan/berkuasa. Pemerintahan demokrasi yang kokoh adalah pemerintahan yang sesuai dengan pandangan hidup, kepribadian, dan falsafah bangsanya. Pada masa Yunani Kuno sudah berkembang demokrasi langsung, artinya seluruh rakyat terlibat secara langsung dalam masalah kenegaraan. Hal ini terjadi karena wilayah negara sempit dan penduduknya sedikit. Pada masa modern, demokrasi langsung tidak dapat dijalankan karena wilayah negara cukup luas, jumlah penduduk banyak, rakyat melalui suatu lembaga perwakilan (badan-badan perwakilan rakyat) dapat menyalurkan aspirasinya dalam kenegaraan atau sering disebut demokrasi perwakilan.

PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI

1. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi.

2. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yg bebas.

3. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorang pun dapat menginvestasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.

5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.

Unsur-unsur budaya demokrasi adalah :

1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang berlaku.

2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama. Di dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum, politik, mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan.

3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan orang lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan.

4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran. Toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.

5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran, agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih konflik di masa depan.

6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan memberipenalaran akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyakalternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.

7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang tercermin dalam sopan santun, dan beradab.

MASYARAKAT MADANI (Civil Society)

Pengertian Masyarakat madani :

1. Patrick, civil society atau masyarakat madani, adalah jaringan kerja yang komplek dan organisasi-organisasi yang dibentuk secara sukarela, yang berbeda dari lembaga-lembaga negara yang resmi, bertindak secara mandiri atau dalam bekerjasama dengan lembaga-lembaga negara.

2. Mohammad A.S. Hikam, Civil Society, adalah wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan sukarela, keswasembadaan, keswadayaan, kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan terikat dengan norma atau hukum yang berlaku.

3. Lary Diamond, Civil Society, adalah kehidupan sisial terorganisasi yang terbuka, sukarela, lahir secara mandiri, berswadaya, otonom dari negara, terikat pada hukum. Contoh menurutnya adalah :

a. Perkumpulan/jaringan perdagangan.

b. Perkumpulan keagamaan, suku, budaya yang membela hak kolektif, kepercayaan.

c. Yayasan penyelenggara pendidikan, asosiasi penerbitan

d. Gerakanperlindungan konsumen, seperti perlindungan perempuan, perlindungan etnis minoritas, perlindungan kaum cacat, korban diskriminasi.

CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI / CIVIL SOCIETY :


1. Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan negara.

2. Keanggotaan bersifat sukarela, atas kesadaran masing-masing anggota.

3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya) tidak bergantung bantuan pemerintah.

4. Bebas dan mandiri dari kekuasaan negara sehingga berani mengontrol kebijakan negara.

5. Tunduk pada hukum yang berlaku atau norma yang disepakati bersama.

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Masa Orde Lama :

a. Demokrasi parlementer / liberal (RIS dan UUDS 1950), pada masa ini Indonesia memakai sistemdemokrasi parlementer. Cara kerja:
Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR, partai politik yang menuasai suara mayoritas di DPR membentuk kabinet.
Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/Dewan menteri dibawah pimpinan Perdana menteri dan bertanggung jawab pada parlemen.
Presiden hanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dipegang Perdana Menteri.
Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
Jika DPR atau parlemen menilai kinerja menteri kurang baik maka parlemen mengajukan mosi tak percaya, maka menteri harus meletakkan jabatannya.
Jika kabinet bubar maka presiden menunjuk formatur kabinet untuk menyususn kabinet baru.
Jika DPR atau parlemen mengajukan mosi tak percaya pada kabinet yang baru, maka DPR atau parlemen dibubarkan dan diadakan pemilihan umum.

Hal-hal negatif yang terjadi selama berlakunya sistem parlementer :

1. Usia atau masa kerja kabinet rata-rata pendek, selama kurun waktu 1950 -1959 telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet.

2.Ketidak serasian hubungan antara dalam tubuh angkatan bersenjata. Sebagian condong ke kabinet Wilopo sebagian condong ke Presiden Soekarno.

3. Perdebatan terbuka antara Soekarno dengan tokoh Masyumi yaitu Isa Anshary tentang penggantian dasar negara yang lebih Islami apakah akan merugikan umat agama lain atau tidak.

4. Masa kampanye jadi panjang (1953-1955), sehingga meningkatnya ketegangan di masyarakat.

5. Kebijakan beberapa perdana menteri cenderung menguntungkan partainya.

6. Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah seperti pemberontakan Permesta dan PRRI.

Hal-hal positif yang terjadi dimasa demokrasi parlementer :

1. Badan peradilan menikmati kebebasannya dalam menjalankan fungsinya.

2. Pers bebas dan banyak kritik di surat kabar.

3. Jumlah sekolah bertambah

4. Kabinat dan ABRI berhasil mengatasi pemberntakan RMS, DI/TII

5. Sedikit ketegangan diantara umat beragama.

6. Minoritas Tionghoa mendapat perlindungan dari pemerintah.

7. Nama baik indonesia di Internasional dan berhasil melaksanakan Konferensi Asia Afrika di Bandung April 1955.

2. Demokrasi Terpimpin 5 Juli 1959-1966:

Mulai dijalankan sejak dekrit presiden 5 Juli 1959, dengan mamakai UUD 1945 oleh sebab itu demokrasi ini didasarkan atas Pancasila dan UUD 1945. Pada waktu itu sesuai dengan UUD 1945 maka bentuk negara adalah Kesatuan, pemerintahannya adalah Republik, sistem pemerintahannya adalah Demokrasi. Dalam UUD 1945 indonesia juga adalah negara hukum.

MPR harus berfungsi sebagai lembaga tertinggi negara yang memilih dan mengangkat presiden, oleh karena itu presiden wajib tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR. Presiden bersama DPR membuat UU. Presiden dibantu para menteri dalam menjalankan kekuasaan Eksekutif dan Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya secara independen bebas dari pengaruh lembaga lainnya.

Dari kenyataannya demokrasi terpimpin ini menyimpang dari prinsip negara hukum dan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penyimpangai itu antara lain :

1. Pelanggaran prinsip kebebasan kekuasaan kehakiman : dimana UU No. 19 tahun 1964 menyatakan demi kepentingan revolusi, Presiden berhak mencampuri proses peradilan. Dan hal ini bertentangan dengan ketentuan UUD 1945. Sehingga peradilan sering dijadikan untuk menghukum lawan politik dari pemerintah.

2. Pengekangan hak di bidang politik yaitu berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, yaitu ulasan surat kabar dibatasi atau tidak boleh menentang kebijakan pemerintah.

3.Pelampauan batas wewenang presiden. Banyak hal yang seharusnya diatur dalam UU namun hanya ditetapkan lewat Penetapan Presiden.

4. Pembentukan lembaga negara Ekstrakonstitusional ( diluar UUD 1945) seperti pembentukan Front Nasional yang dimanfaatkan oleh partai komunis sebagai ajang mempersiapkan pembentukan negara komunis indonesia.

5.Pengutamaan fungsi Presiden seperti :
Pimpinan MPR, DPR dan lembaga lainnya di setarakan dengan menteri dan berada di bawah Presiden.
Pembubaran DPR tahun 1960 oleh presiden setelah menolak Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan pemerintah. Padahal dalam UUD 45 menyatakan Presiden tidak dapat membubarkan DR, bila DPR tidak menyetujui angaran yang diajukan pemerintah maka pemerintah menggunakan anggaran tahun lalu.
Demokrasi tidak dipimpinhikmat kebijaksanaan, tetapi dipimpin oleh presiden selaku panglima tertinggi ABRI.

Keberhasilan yang capai di masa Demokrasi terpimpin;

1. Berhasilmenumpas pemberontakan DI/TII yang telah berlangsung 14 tahun.

2. Berhasil menyatukan Irian Barat kepangkuan Indonesia dari phak Belanda.

3. Demokrasi Pancasila di Masa Orde Baru 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998

Hal-hal yang terjadi di masa orde baru adalah :

Pelaksanaan demokrasi di indonesia baik di masa Orde baru maupun reformasi sermua menamakannya demokrasi Pancasila, sebab demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh pancasila terutama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adail dan beradab, persatuan indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Kehidupan politik di masa orde baru terjadi penyimpangan-penyimpangan dari cita-cita Pancasila dan UUD 1945,antara lain :

1. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden, secara formal kekuasaan negara dibagi ke beberapa lembaga negara seperti MPR, DPR, MA, dll), taoi dalam praktiknya presiden dapat mengendalikan lembaga tersebut. Anggota MPR yang diangkat dari ABRI adalah dibawah presiden sebab presiden sebagai panglima tertinggi ABRI. Anggota MPR dari Utusan daerah dapat dikendalikan oleh presiden karena dipilih oleh DPRD Tk. I yang merupakan bagian dari pemerintah daerah sebagai bawahan presiden.

2. Pembatasan hak-hak politik rakyat, Sejak tahun 1973 jumlah parpol di indonesia hanya 3 (PPP, Golkar, PDI), pers bebas tetapi pemerintah dapat membredel penerbitan Pers (Tempo, Editor, Sinar Harapan,dll). Ada perlakuan diskriminatif terhadap anak keturunan PKI. Pengkritik pemerintah dikucilkan secara politik. Pegawai negeri dan ABRI harus menmdukung Golkar (partai penguasa).

3. Pemilu yang tidak demokratis, aparat borokrasi dan militer melakukan cara-cara untuk memenangkan Golkar. Hak parpol dan rakyat pemilih dimanipulasi untuk kemenangan Golkar.

4.Pembentukan lembaga ekstrakonstitusional, untukmelanggengkan kekuasaannya pemerintah membentuk KOPKAMTIB (Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban), utnuk mengamankan pihak-pinak yang pootensial nejadi oposisi pebnguasa.

5. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Akibat penggunaan kekuasaan yang terpusat dan tak terkontrol, maka KKN meraja lela, rakyat sengsara, menjerumuskan rakyat kepada krisis multidimensi berkepanjangan.krisis moral, kepercayaan. Dimasa orde baru ada upaya penanaman nilai Pancasila kepada seluruh rakyat dengan cara indoktrinisasi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalasn Pancasila).

4. Demokrasi Pancasila di masa transisi/reformasi 22 Mei- sekarang

Mundurnya Soeharto yang digantikan BJ. Habibi yang memerintah sekitar 18 bulan. Pemilu yang tertib dan bersih berhasil dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 diikuti 48 partai politik dan Gus Dur terpilih sebagai presiden dan dicopot tahun 2001 dari presiden fdan digantikan oleh Megawati.

PEMILU WUJUD BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

Penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam UU no 12 tahun 2003 tentang pemilu sebagai wujud pelaksanaan pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang dilaksanakan dengan Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Tujuan pemilu adalah untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilna Daeara, DPRD. Jumlah anggota DPR ditetapkan 550 kursi, DPRD TK I sekurang-kurangnya 35 orang dan paling banyak 120 kursi, DPRD TK. II/ Kota sekurang-kurangnya 20 kursi dan paling banyak 45 kursi.

Landasan Pemilu Di Indoneia :

1. Idiil : Pnacasila

2. Konstitusinil : UUD 1945

3. Operasional : Tap MPR no III/MPR/1998, UU no. 31 tahun 2002 tentang Partai politik, UU No. 12 tahun 2003 tantang Pemilihan Umum.

Pemilu adalah sarana untuk mewujudkan pelaksanaan UUD pasal 1 ayat 2 yaitu kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang. Dalam pemilu rakyat memiliki hask pilih aktif dan pasif. Aktif adalah hak rakyat untuk dapat memilih wakilnya dalam pemilu yang akan duduk di DPR, sedang hak pasif adalah hak warganegara dalam pemilu untuk dapat dipilih menjadi anggota DPR/MPR. Sehubungan denga hak pilih dan memilih, maka hendaknya masyarakat dapat :

a. Menggunakan hak memilih dan dipilih sebaik-baiknya.

b. Menghormati badan permusyawaratan/perwakilan.

c. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang telah dilakukan secara demokratis, dengan itikad baik dan tanggung jawab.

Perbedaan Pemilu Sebelum dengan sesuidah tahun 2004

No

Pembeda

Sebelum 2005

Setelah 2004


1

Tujuan Pemilu

Memilih DPR,DPRD Provinsi dan Kab./Kota

Memilih DPR,DPRD Provinsi dan kota ditambah DPD (Dewan Perwakilan Daerah)


2

Sistem Pemilihan

Proporsional denga stelsel daftra (pilih/coblos gambar partai politik)

Prpporsional dengan daftar calon terbuka (pilih coblos gambar partai politik dan nama calon di bawah gambar parpol yang dipilih.


3.

Daerah pemilihan

Didasarkan pada kabupaten/kotamadya atau provinsi

1. Didasarkan pada jumlah pendudk yang ada di wilayah tersebut2. daerah pemilihan untuk DPR adalah provinsi, DPRD Provinsi adalah kabupaten/Kotamadya, DPRD Kabupaten adalah kecamatan atau gabungan kecamatan.


4.

Peserta Pemilu

Partai politik

Partai politik dan perorangan /individu


5

Syarat partai politik peserta pemilu

Memiliki pengurus dan sekretariat tetap di setengah pada kabupaten/kotamadya yang ada di provinsi

1. memiliki pengurus dan sekretariat di dua atautiga pada kabupaten/kotamadya yang ada diprvinsi tersebut.2. memiliki anggota 1000 orang atau seperseribu pendudukdimasing-masing kabupaten/kotamadya yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota.


6

Syarat perseorangan sebagai pesertapemilu

Tidak ada

1. didukung minimal 1000 orang di provinsi yang berpenduduk satu juta orang dan minimal 5000 orang di provinsiberpenduduk kurang lebih 15 juta orang.2. Dukungan tersebut tersebar di sekurang-kurangnya di 25 % dari jumlah kabupaten/kotamadya provinsi yang bersangkutan


7

Pasnitia penyelenggara

Dipusat dilaksanakan oleh KPU dan panitiapemilihan indonesia sebagaipelaksanapemilu. Di daerah dilaksanakan oleh panitia pemilihan daerah (PPD) tk I dan II

Komusi pemilihan umum (KPU) dari pusat sampai daerah yang bersifat non partisipan, independen dan tetap sampai 5 tahun.


8

Syarat calon legislatif

Surat keterangan dari pengurus parpol yang menyatakan calon punya pengalaman setaraf dengan SMA

Harus memiliki ijazah SMA dan yang sederajat


9

Pelibatan peremuan

Tidak ada

Nominasi caleg memperhatikan kuota 30 % perempuan


10

Perhitungan perolehan kursi

Dulu ada stambus accord

Menggunakansistem bilanganpembagi pemilihan


11

Penegakan hukum

Tidak ada ketentuan pidana

Adaketentuan pidana beserta hukum acaranya/prosedurnya







PELAKSANAAN BUDAYA DEMOKRASI





Di Lingkungan keluarga :


Masalah – masalah keluarga hendaknya diselesaikan dengan musyawarah. Keoala keluarga selalu menyerap aspirasi dan pendapat dari anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat. Manfaat musyawarah di lingkungan keluarga adalah :


1. Seluruh anggota keluarga merasa berarti atau berperanan.


2. Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan bersama.


3. Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan


4. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan semakin kokoh.






Di lingkungan sekolah :


1.menyusun tata tertib bersama


2. Menyusun kelompok piket kelas


3.Mermilihketua OSIS, ketua kelas




Di Lingkungan Masyarakat :


1. Pemilihan ketua RT


2.Musyawarah dyang menyangkut kepentingan bersama, seperti program pembangunan masyarakat dan lingkungan.






Di Lingkungan Negara :


1. Terlibat dalam pemilihan umum


2.Melalui wakil kita terlibat dalam penyusunan Undang-undang


3. Melakukan pengawasan baik terhadap wakil rakyat maupun pemerintah melalui media massa.

Hopefully Helpful ... ^ ^

Kamis, Juli 7

Example of Report Text






Talking about : Flood

Almost all countries in the world experiencing flooding problems, not least in countries that have been developed though. These problems arise since humans began to settle down and perform various activities in the area of ​​floodplain (flood plain) of a river. Condition of land in this region are generally fertile and save a variety of potential and convenience so as to have a high appeal to be cultivated.Therefore, major cities and trading centers and important activities such as industrial zones, tourism, infrastructure, transportation and so much of growing and developing in this region. For example, in Japan as much as 49% of the total population and 75% property located in flood plains which covers 10% of land area, while the remaining 51% of the population and only 25% of property outside the flood plain which covers 90% of land area. Almost all big cities in Indonesia are also located in the flood plain.

Along with the growth rate of development in flood plains and then the potential damage these disasters have increased as well from time to time. Indications of an increase in problems caused by flooding in Indonesia can be seen from the increase in the total area experiencing flooding problems since Pelita I to the present.

DIALOGUE TYPE :
Asker                     : Hey ! Do you know about flloding accident in indonesia?

Indra Hidayatul       : Owh, ya. I know that.

Asker                     : Mm,, It’s so make me sad.

Indra Hidayatul       : Me, too.

Asker                     : Actually, I’m still feel confuse, how does flood happened.

Indra Hidayatul       : I know exactly that happened.

Asker                     : Owh, ya? Will you explain It to me?

Indra Hidayatul       : Of course..Almost all countries in the world experiencing flooding problems, not least in countries that have been developed though. These problems arise since humans began to settle down and perform various activities in the area of ​​floodplain (flood plain) of a river. Condition of land in this region are generally fertile and save a variety of potential and convenience so as to have a high appeal to be cultivated.Therefore, major cities and trading centers and important activities such as industrial zones, tourism, infrastructure, transportation and so much of growing and developing in this region. For example, in Japan as much as 49% of the total population and 75% property located in flood plains which covers 10% of land area, while the remaining 51% of the population and only 25% of property outside the flood plain which covers 90% of land area. Almost all big cities in Indonesia are also located in the flood plain

Asker                     : Ok, I start get the point... Tell Me more...

Indra Hidayatul       : Ok.. Along with the growth rate of development in flood plains and then the potential damage these disasters have increased as well from time to time. Indications of an increase in problems caused by flooding in Indonesia can be seen from the increase in the total area experiencing flooding problems since Pelita I to the present.

Asker                     : Owh, You help me so much ! Today I start Know about the Flood. Thank you, indra..

Indra Hidayatul       : You’re Welcome...

“HOPEFULLY SUCCESS !”




TALKING ABOUT : PLASTIC GARBAGE

One of damage cause factor of environment him is garbage. Especially is plastic garbage. Plastic garbage is very dangerous and difficult in management. To make garbage really raveled to require time ten of even hundreds of years. Required by the time, a thousand years, so that plastic earn raveled by land, ground finely.

Moment raveled, plastic particle will contaminate ground water and land. But if in burning, plastic particle will contaminate ground water yield dangerous poisonious smoke when breathed in by human being. It’s impact will trigger cancercously, hepatitis, and liver or depresi.

Every year, five hundreds million till one plastic sack using in this world. Approximating each and everyone finish one hundred seventy plastic sack every year. Since production process till dismissal, garbage of plastic release glasshouse gas affecting to atmosphere. For the making of plastic have finished 12 million oil barel and 14 million tree every year.

In China, governmental has released the prohibition order for the usage of plastical bag in department store.

Therefore, we have to lessen usage of plastic and don’t burn garbage because it makes air pollution, and don’t pile up garbage, because will affect water which we drink.

DIALOGUE TYPE :
Asker : Hey, what are you doing here?

Ridha Sukmayanti : Mm.. I’m thingking about how this plastic garbage can be processed better.

Asker                   : Why don’t you just burn it?

Ridha Sukmayanti : No, Don’t you know that this plastic garbage very dangerous to environment?

Asker                   : Owh yeah? Really ? Can you tell me about that..?

Ridha Sukmayanti :Of Course. Mm.. I have alittle paper about plastic garbage that you can understand.

Asker                   : Thank you..

Ridha Sukmayanti : Ok, I’ll explain. One of damage cause factor of environment him is garbage. Especially is plastic garbage. Plastic garbage is very dangerous and difficult in management. To make garbage really raveled to require time ten of even hundreds of years. Required by the time, a thousand years, so that plastic earn raveled by land, ground finely.

Moment raveled, plastic particle will contaminate ground water and land. But if in burning, plastic particle will contaminate ground water yield dangerous poisonious smoke when breathed in by human being. It’s impact will trigger cancercously, hepatitis, and liver or depresi.

Every year, five hundreds million till one plastic sack using in this world. Approximating each and everyone finish one hundred seventy plastic sack every year. Since production process till dismissal, garbage of plastic release glasshouse gas affecting to atmosphere. For the making of plastic have finished 12 million oil barel and 14 million tree every year.

In China, governmental has released the prohibition order for the usage of plastical bag in department store.

Therefore, we have to lessen usage of plastic and don’t burn garbage because it makes air pollution, and don’t pile up garbage, because will affect water which we drink.

Asker                   : Ok..

Ridha Sukmayanti : So we must minimize our usage of plastic garbage in environment. Like this, so many plastic garbage in our environment. They’re not think about the dangerous of plastic garbage. And the effect is our environment is dirty and unpleased looking.

Asker                   : Ok, thank you so much for your time, ridha..

Ridha Sukmayanti : Yeah, you’re welcome..


“YOU’LL NEVER KNOW TILL YOU HAVE TRIED !”


TALKING ABOUT : GO GREEN!

Greening is one of the important activities that must be implemented conceptuallyin handling the crisis. Greening is a national programing plemented in seturuh Indonesia. Kediri and surrounding areas including Greenin the broadest sense is any power to restore, maintain and improve soil conditions in order to produce and to function optimally, both as a regulator of the water system or a protective environment. There are also saying that the greening of the city is an attempt to green the city by implementing the management of urban gardens, parks, green belt and so on. In the case of an urbangreening activities noodle filling open spaces in urban areas. In the process of photosynthesis of green plants take CO2 and release O2 C6H1206 and much-needed role of living things. Therefore, the role of green plants is needed tocapture CO2 and release O2 back into the air. In addition, various metabolic processes of green plants can provide various functions to the needs of living things that can improve environmental quality. Once role of plants on earth in handle crises, especially in urban environments, it is appropriate if the existence of the plant to get serious attention in the implementation of urbangreening as an element of urban forest.

Greening role has many functions. They are : (1) As the lungs of the city. Plant as a green element,the growth of acid producing substances (O2) that is necessary for living things tobreathing, (2) As an environmental regulator of (micro), the vegetation will causelocal environmental air becomes cool, comfortable and fresh, (3) environmental Creator life (ecological), (4) Balancing nature is the establishment ofplaces of natural life for the animals that live around it, (5) Protection (protective),hopefully the physical condition of the natural surroundings (high winds, scorchingsun, gases or dust -dust), (6) beauty (aesthetics), (7) Health (hygiene); (8)Recreation and education (educational; (9) Social economic politics. Createurban forest functions and benefits of forests, among others, to deliver results,pencagaran flora and fauna, groundwater and erosion control, climateamelioration. If the hut: the city is located in the forest functions and benefits, among others, creating a micro ikIim, engineering, architectural, aesthetic,modification of temperature, seepage of rain, wind and air protection, air pollution control, waste management and minimize the reflection of sunlight, soil erosion control, reduce runoff, soil binding.

Construction of vegetation may regulate waterbalance by way of interception, infiltration, evaporation and transpiration. Thusurban greening as an element of urban forest needs to be improved in includesconceptual planning, implementation and maintenance by considering theaesthetic aspects, environmental preservation and functional. the implementationmust comply with the planning as well as maintenance must be carried out continuously.

DIALOGUE TYPE
Asker                 : Assalamualaikum..

Rizki Ramadhani : Walaikumsallam..

Asker                 : Sorry, Am I speak with Mrs.Rizki ?

Rizki Ramadhani : Yaps, I’m rizki. What can I help you?

Asker                 : Mm.. Am I disturb you..?

Rizki Ramadhani : No, of course no.

Asker                 : Okay, today I would like to asking you some questions.

Rizki Ramadhani :Owh ya? What’s the topic ?

Asker                 : About reforestation.

Rizki Ramadhani : Ok, I’ll explain it, as I can.

Asker                 : Ok, first question. Mmm.. For you, what’s that reforestation?

Rizki Ramadhani : Mmm.. for me, reforestation is one of important activity that for us it is important to do. And our purpose is protect our lovely green country.

Asker                 : Ok, mm.. explain us about reforestation please? Will you, Mrs. Rizki.. ?

Rizki Ramadhani : Of course. Why Not ? Ok, reforestation has ben a national program, that Alhamdulillah, it has been done in many places in Indonesia.

Asker                 : Ok..

Rizki Ramadhani : Many people think that reforestation is only do by government agency. Actually, they don’t know about the truth. Reforestation is the first beginning for us to make our healthy environment. Some people who don’t include to government agency, sometimes they all don’t care about their nature. In fact, reforestation is one activity that it was doing to save us and our country.

Asker                 : Ok..

Rizki Ramadhani : Actually, how important a reforestation. Reforestation can be a city lungs. A plant as a green alement, can produce O2. Second, reforestation also can be a protective act. For example, a big tree can protect us from a hot sunlight. Third, reforestation also can make our nature look so beauty with full of green.

Asker                 : Okay, excellent answer. Last question, mm.. Can you give us one example of reforestation ?

Rizki Ramadhani : Of course. This. Look at this. This is our nature. Our nature that fill in our need. Our need to breath with fresh air.

Asker                 : Ok, Mrs. Rizki. Thank you for your information. Sorry for disturbing you.

Rizki Ramadhani : No, I’m glad to help you.

Asker : Thank you. Ok, audience, thanks for your attention. I and Indra report from BLK.



MY BEST FUTURE IN MY BEST DECIDE

Kata bentuk biasa dan bentuk hormat


Dalam banyak hal, bahasa Jepang lebih mirip seperti bahasa Jawa. kadang ada kata-kata yang susah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, tetapi ternyata malah ada padanan katanya dalam bahasa Jawa.dalam pola kalimat dsb, hal tersebut juga banyak ditemukan, salah satunya adalah penggunaan bahasa hormat dan bahasa biasa yang akan kita bahasa sedikit nanti.yang dimaksud bentuk hormat disini adalah bentuk yang memakai –masu, desu.

kalau mengenai perubahan kata-nya bisa dilihat di bawah ini.
1. Kata Kerja
a. Golongan 1
kakimasu ------> kaku
kakimasen ------> kakanai
kakimasita ------> kaita
kakimasen desita ------> kakanakatta
utaimasu ------> utau
utaimasen ------> utawanai
utaimasita ------> utatta
utaimasen desita ------> utawanakatta
b. Golongan 2
tabemasu ------> taberu
tabemasen ------> tabenai
tabemasita ------> tabeta
tabemasen desita ------> tabenakatta
c. Golongan 3
kimasu ------> kuru
kimasen ------> konai
kimasita ------> kita
kimasen desita ------> konakatta
simasu ------> suru
simasen ------> sinai
simasita ------> sita
simasen desita ------> sinakatta
2. Kata Sifat i
atsui desu ------> atsui
atsukunai desu ------> atsukunai
atsukatta desu ------> atsukatta
atsukunakatta desu ------> atsukunakatta
3. Kata Sifat na dan Kata Benda
kirei desu ------> kirei da
kirei jyanai desu ------> kirei jyanai
kirei desita ------> kirei datta
kirei jyanakatta desu ------> kirei jyanakatta
4. Kalimat
ano hito wa dare desu ka. ------> ano hito (wa) dare?
ii desu yo ------> ii yo
kore wa nan desu ka. ------> kore (wa) nani?


                                            Hopefully Helpful ... ^ ^

Salam & ungkapan sehari-hari dalam bahasa Jepang


日常挨拶と表現 NICHIJOU AISATSU TO HYOUGEN.
Salam dan ungkapan sehari-hari.

Bahasa Jepang memiliki banyak ungkapan –termasuk salam– yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Walaupun lazimnya salam tidak pernah / jarang ditulis menggunakan kanji, sebagai referensi saya cantumkan kanji asal dari masing-masing untuk sekedar menambah pengetahuan kita.


有難う御座います– Arigatou Gozaimasu – Terimakasih

Secara gramatik berarti “sulit (bagi saya) untuk menerima (kebaikan dari anda)”. Di ucapkan ketika orang lain telah membantu / memberikan sesuatu kepada kita.
Ungkapan terima kasih ini mempunyai berbagai macam varian.


Kita bisa menambahkan kata どうも– Doumo di depannya, yang bisa diartikan “Sangat/Sekali” どうもありがとう ございます.

Kita-pun dapat juga mengubahnya menjadi bentuk lampau, ketika bantuan / sesuatu dari orang lain telah kita terima ありがとう ございました.

Dapat juga kita pakai dengan cara memenggal, dan mengambil salah satu katanya saja どうも atau ありがとう saja, yang sudah berarti “Terimakasih” namun merupakan ungkapan tidak formal / ungkapan plain.

Di kalangan remaja, ada kata サンキュー – Sankyuu yang diserap dari kata bahasa Inggris ”Thankyou”. Bahasa Slank ini kadang ditulis dengan angka 39 (angka 3 dalam bahasa jepang dibaca “san” dan angka 9 dibaca “kyuu”), bahasa sms nee… hehehe ^o^

Di daerah Oosaka, ada juga dialek daerahおおきに yang kadang dipadukan menjadi おおきに どうも yang juga berarti “Terimakasih.

頂ます | 戴きます – Itadakimasu – Ucapan ketika akan mulai makan / minum

Secara gramatik berarti “Saya menerima”. Ucapan “Itadakimasu” mengandung makna rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang telah berjasa, sehingga seseorang dapat menyantap suatu makanan / kadang termasuk minuman. Dalam bahasa Indonesia (termasuk dalam Dorama dan Anime) kata “Itadakimasu” sering diartikan menjadi “Selamat makan” atau “Saya makan”.

ごちそうさまでした – Gochisousama deshita – Ucapan ketika selesai makan / minum

Kata ごちそう berarti “Hidangan yang lezat”. Gochisousama deshita diucapkan untuk berterimakasih kepada semua yang telah berjasa menyediakan makanan untuk kita. Kadang diartikan menjadi “Saya selesai makan” atau “Terimakasih atas makanannya”.

Ketika diajak pergi makan oleh orang lain, orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan gochisousama deshita berulang-ulang. Pertama ketika dia baru saja selesai makan. Kedua ketika mereka pulang dan akan berpisah kembali ke tempat tinggal masing-masing. Dan ketiga, adalah ketika mereka bertemu lagi keesokan harinya, atau beberapa hari setelah itu.

Hal tersebut adalah hal yang lazim, dan dianggap sebagai sebuah sopan santu.

行って来ます – Ittekimasu – Saya berangkat

Arti yang lebih tepat sesuai dengan asal kata-nya adalah “Saya pergi dan akan kembali lagi”. Diucapkan oleh seseorang yang akan berangkat meninggalkan suatu tempat, kemudian dia akan kembali lagi ke tempat itu. Orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan いってきます ketika mereka pergi dari rumah.

いって(い)らっしゃい – Itte(i)rasshai – Silakan berangkat ^o^

Merupakan jawaban dari いってきます. Bunyi “I” di tengah-tengah bisa dihilangkan. Diucapkan kepada orang yang akan pergi dari suatu tempat, dan dia akan kembali lagi (misalnya diucapkan ke anak yang akan berangkat ke sekolah)

Yang perlu diketahui adalah, dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga kedua ungkapan di atas dibalik, seseorang yang berada di rumah lebih dulu mengucapkanいってらっしゃい dan orang yang akan pergi baru mengucapkanいってきます. Bukan sebuah contoh percakapan formal, tapi patut untuk diketahui.

Coba anda lihat penggunaan lainnya pada contoh di bawah ini:

ヤマピ: ともこちゃん、いま から いっしょに えいがかん に いかない?
ともこ: ええ? じゃ、いってらっしゃい。。。

Yamapi : Tomoko-sayang… abis ini ke bioskop bareng2 yuk?
Tomoko : Hh? Oke kalo gitu.... selamat jalan… :P

Di percakapan itu “Itterasshai” dipakai oleh Tomoko untuk menolak ajakan Yamapi secara kasar dan dengan unsure bercanda. “Itterasshai” disitu bisa diartikan, “berangkat sendiri sono gih, aku disini aja ga ikutan ^o^””. Hehehe.

いらっしゃいませ – Irasshaimase – Selamat datang

Merupakan kata yang sering dipakai oleh pelayan toko untuk memberi sambutan kepada para costumer-nya. Irasshaimase hampir tidak pernah dipakai di kantor-kantor pelayanan umum, bank, kantor pos, juga oleh pribadi ketika menyambut seseorang. Ungkapan lain yang juga berarti “Selamat datang" adalah いらっしゃいIrasshai dan ようこそYoukoso.

ただいま – Tadaima – Saya kembali

Sering juga diartikan “Saya pulang”. Diucapkan ketika kita kembali dari suatu tempat.

お帰りなさい – Okaerinasai – Selamat datang kembali

Merupakan jawaban dari Tadaima. Berasal dari kata かえり yang berarti pulang, dan なさい yang berarti silakan.

Shinchan (Nohara Shinosuke di Crayon Shinchan) selalu terbalik mengucapkan kedua salam ini. Dia selalu mengucapkan Okaerinasai ketika dia pulang, bukan Tadaima ^o^

お元気ですか – Ogenki desuka – Apa kabar?

Dipakai untuk menanyakan keadaan orang lain. Kita bisa menjawabnya dengan はい、元気です Hai, genki desu – Iya, sehat. Atau はい、お蔭様で Hai, okagesama de – Iya, berkat doa anda (saya baik-baik saja).
お先に – Osakini – Diucapkan ketika pergi terlebih dahulu
Lengkapnya adalahお先に失礼します Osakini shitsureishimasu. Berarti “Saya pergi duluan”. Dalam situasi di kelas misalnya, ketika kita ingin pulang terlebih dahulu, sementara teman-teman yang lain masih berada di dalam kelas, kita mengucapkan Osakini shitsureishimasu. Orang yang kita tinggalkan menjawabnya dengan お先にどうぞ osakini douzo yang berarti “Silakan duluan”.
お疲れ様でした – Otsukaresama deshita – Terimakasih telah bersusah payah
Biasa juga diartikan “Terimakasih atas kerjasamanya”. Otsukaresama deshita diucapkan untuk situasi dimana beberapa orang telah selesai melakukan suatu pekerjaan / hal secara bersama-sama. Di dalam kelas, di dalam sebuah acara, ketika akan pulang dari tempat kerja dsb. Lazim juga diucapkan dengan dipenggal おつかれさま おつかれさん atau おつかれ saja. Bentuk lain yang artinya sama, tapi bentuknya lebih tidak sopan adalahご苦労様でした Gokurousama deshita.
じゃ、また あした – Ja, mata ashita – Sampai jumpa besok
Ashita berarti “Besok”. Kata Ashita disitu bisa diganti dengan kata-kata lain seperti あとで “Sebentar lagi”, らいしゅう “Minggu depan”, らいげつ “Bulan depan”, dst. Bentuk yang lebih formal adalah は、また Dewa, mata. Sedangkan bentuk yang tidak formal antara lain じゃ ね Ja ne, atau じゃ、また ね Ja, mata ne, serta ほんじゃ Honjya (logat Kansai/Osaka).
お邪魔します – Ojyama shimasu – Permisi
Jama berarti “Gangguan” sehingga Ojamashimasu bisa diartikan “Saya mengganggu”. Dipakai ketika akan masuk ke kamar / rumah orang lain, atau juga sekedar basa-basi ketika akan meminta bantuan.
ご免ください – Gomen kudasai – Permisi
Diucapkan ketika kita akan bertamu ke rumah seseorang. Bisa juga sebagai pengganti mengetuk pintu.
お世話になります – Osewani narimasu – Telah merepotkan
“Saya telah merepotkan anda”. Merupakan ungkapan yang diucapkan ketika kita merasa telah membuat orang lain repot karena kita.
お願いします – Onegai shimasu – Tolong
Merupakan permohonan ketika kita ingin meminta pertolongan kepada orang lain. “Mohon bantuannya” “Mohon kerjasamanya”. Ada juga kata よろしく yang artinya juga sama seperti Onegaishimasu. Kadang keduanya digabung menjadi よろしくおねがいします Yoroshiku onegaishimasu, atau yang lebih sopan lagiよろしくおねがいいたします Yoroshiku onegaiitashimasu.
Artinya akan sama sekali berbeda ketika kita menambahkan kataどうぞ di depannya
はじめまして – Hajimemashite – Salam kenal

Diucapkan ketika mengawali perkenal saat kita bertemu pertama kali dengan seseorang. Dalam bahasa Inggris sama artinya dengan “How do you do”.
どうぞよろしくお願いします – Douzo yoroshiku onegai shimasu – Terimalah perkenalan dari saya
Walaupun maknanya mirip dengan よろしくおねがいします, tapi ungkapan ini dipakai ketika kita mengakhiri saja. Lebih umum disingkat menjadi どうぞよろしく saja. Jawaban untuk kalimat ini adalahこちらこそ よろしくおねがいします “Senang juga berkenalan dengan anda, mulai sekarang, sayapun akan membutuhkan bantuan dari anda”.
お早うございます – Ohayou gozaimasu – Selamat pagi
Walaupun tidak mengandung kata yang dalam bahasa Jepang berarti “Pagi”, tapi kata inilah yang diucapkan ketika kita pertama kali bertemu seseorang suatu hari. Untuk teman akrab atau orang yang kedudukannya di bawah kita, kita bisa mengucapkan お早う Ohayou.
お早うございます diucapkan sejak dini hari, sampai sekitar jam 11 pagi. Namun ada juga teman saya orang Jepang yang mengucapkan ohayou gozaimasu jam 2 siang, karena kami baru mau mulai kuliah dan baru saja bertemu hari itu ^O^
今日は – Konnichiwa – Selamat siang
Konnichi berarti “Hari ini”. Konnichiwa diucapkan mulai tengah hari, sampai matahari tenggelam. Yang perlu diingat, salam seperti Ohayou gozaimasu, Konnichiwa dan Konbanwa hanya dapat kita ucapkan ke seseorang satu kali dalam sehari. Lebih dari itu, jika kita bertemu lagi dengan orang yang sama dan ingin mengucapkan salam, kita bisa pake “Doumo” sambil menganggukkan kepala sedikit.
今晩は – Konbanwa – Selamat malam
Konban berarti “malam ini”. Dengan menambahkan partikel WA di belakangnya, kata ini berubah menjadi salam, yang diucapkan pada waktu malam hari.
お久しぶりです – Ohisashiburi desu – Lama tidak bertemu
Sesuai dengan artinya, diucapkan ketika bertemu orang yang kita sudah lama tidak berjumpa dengannya. Bentuk yang lebih kasar adalahしばらくです Shibaraku desu.

おめでとうございます – Omedetou gozaimasu – Selamat
Selamat. Biasa digabung dengan kata lain seperti 新年おめでとうございます Shinnen omedetou gozaimasu “Selamat tahun baru” ご結婚おめでとうございます Go-kekkon omedetou gozaimasu “Selamat Menikah” 誕生日おめでとうございます Tanjoubi omedetou gozaimasu “Selamat ulang tahun” バランおめでとうございます Rubaran omedetou gozaimasu “Selamat Lebaran” dst.
お休みなさい – Oyasumi nasai – Selamat tidur
Diucapkan ketika kita berpisah dengan orang lain untuk tidur, atau… berpisah ketika sudah larut malam.

すみません – Sumimasen – Maaf
Digunakan untuk meminta maaf atas kesalahan kita, atau berterima kasih ketika orang lain melakuka hal yang seharusnya tidak perlu dia lakukan untuk kita. Ada juga yang mengucapkannya dengan すいません. Bentuk biasa dari ungkapan ini adalah ご免なさい Gomennasai, atau ごめん Gomen. Kata lain yang artinya mirip adalah しつれいします Shitsureishimasu, yang berarti “Maaf atas kelancangan saya”.

さようなら – Sayounara – Selamat Tinggal
Merupakan ucapan ketika akan berpisah untuk jangka waktu yang lama, bahkan mungkin tidak akan bertemu lagi. Merupakan kependekan dari kalimat bahasa Jepang Klasik さようならば おいとまをもうします Sayounaraba oitoma o moushimasu.


もしもし – Moshimoshi – Halo
Ada cerita yang mengatakan bahwa, kata ini dipakai karena setan tidak bisa mengucapkan kata “moshimoshi”. Ini menandakan bahwa orang yang mengangkat telepon dari kita benar-benar manusia, bukan hantu setan atau sejenisnya.
Terlepas dari benar atau tidaknya, kata ini cuma dipakai untuk pembicaraan di telepon saja.
Hmm… adakah hal baru yang bisa minasan ambil dari artikel ini? Walaupun sekedar salam dan ungkapan sehari-hari, namun tambahan yang saya tuliskan dengan mengambil bahan dari berbagai sumber ini semoga dapat memberi pengetahuan baru bagi kita.
Benkyou ganbatte kudasai ne.
                                                Hopefully Helpful ... ^ ^

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda