Rabu, Mei 29

Daya Analisa, Kreativitas, dan Kanji


Jika ditanya,”Apakah bagian yang sulit dalam bahasa pembelajaran bahasa Jepang?”, tidak sedikit yang menjawab, “Kanji!”. Kanji, yang seharusnya merupakan bagian yang paling mudah dan menyenangkan dalam bahasa Jepang, ternyata merupakan momok yang cukup menakutkan bagi para pembelajar. Mengapa demikian? Mungkin kita perlu meningkatkan daya kaji kita. Mulai mengkaji suatu permasalahan dengan kepala dingin, bagian per bagian, sebelum mengambil kesimpulan yang akan mempengaruhi cara berpikir (mindset) kita. Mari kita mulai dengan kanji, benda mati yang jauh lebih mudah dikuasai daripada manusia.

Jika kita pikirkan satu per satu mengapa kanji itu mengerikan, mungkin alasannya adalah karena:

1. Lebih dari satu macam cara baca untuk satu kanji

2. Bentuknya rumit

3. Jumlahnya banyak

Lalu, apakah tidak ada jalan keluar? Semoga kajian di bawah ini dapat membantu kita semua.

Cara Baca yang Beragam

Mungkin Anda semua sudah mengetahui sosok kanji dari luar. Kanji diimpor dari China karena Jepang tidak mempunyai aksara. Dari kanji, yang menjadi gengsi para kaum Adam dan tidak boleh disentuh oleh kaum Hawa, lahir hiragana, yang luwes dan menjadi sarana bagi kaum Hawa untuk mencurahkan buah pikiran. Dari kanji pula lahir katakana yang digunakan untuk menulis unsur-unsur asing.

Kanji tidak diimpor sekaligus, tetapi secara bergelombang. Kekaisaran Jepang mengirimkan para ilmuwannya ke China untuk belajar. Para ilmuwan yang belajar pada dinasti dan daerah yang berbeda kemudian membawa pulang kanji ke Jepang dengan cara bacanya. Jika di China sendiri, cara baca kanji berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman, ternyata hal ini tidak terjadi di Jepang. Cara baca yang dibawa pada zaman yang berbeda tetap dipertahankan dan digunakan secara kumulatif membuat pusing orang yang mempelajarinya. Mari kita petik hikmahnya saja, mungkin hal ini dilakukan salah satunya karena orang Jepang menghargai para ilmuwan yang telah bersusah payah belajar ke negeri orang. Akan tetapi, memang benar “tak kenal maka tak sayang”, cara baca yang berbeda ini sekalipun kelihatannya tidak sama, ternyata masih mempunyai persamaan fonologis. Misalnya「行」mempunyai cara baca「こう」「ぎょう」,「生」dibaca「せい」 「しょう」.

Jenis dan Cara Mengingat Kanji

Kanji adalah aksara ortografik, mewakili makna, bukan bunyi. Tidak sama dengan hiragana, katakana, atau alfabet yang hanya mewakili satu bunyi. Oleh karena itu, dengan menganalisa unsur-unsur makna pembentuk kanji, kita dapat mengingat kanji yang jumlahnya bikin pusing.

1. Dari bentuk benda 人、目、山、川、dll.

日 (matahari)

月 (bulan)

2. Lambang konsep abstrak 一、二、三、dll.

上 (atas)

下 (bawah)

3. Gabungan makna

Kanji yang lahir dari gabungan makna dua buah atau lebih kanji. Makna yang terkandung dalam kanji menunjukkan nilai-nilai dan pemikiran masyarakat pada saat kanji terbentuk.

人 + 木 → 休

orang + pohon = istirahat

田 + 力 → 男

sawah + tenaga = laki-laki

4. Gabungan bunyi dan makna

Kanji yang terbentuk mengandung makna salah satu kanji pembentuk, dan mengambil bunyi dari kanji pembentuk yang lain.

日 + 寺 → 時 (waktu)

(日unsur makna, matahari sebagai acuan waktu + 寺 unsur bunyi `ji`).

水 + 青 → 清 (suci, bersih)

(水 unsur makna, air membersihkan + 青 unsur bunyi `sei`)

Jika tidak ingat cara bacanya, atau belum pernah melihat suatu kanji, Anda dapat mengira-ngira maknanya dari sebagian kanji yang Anda kenal. Manusia bersifat ekonomis, dan sifat ini tercermin dalam buah karyanya.

Dengan kata lain, manusia selalu memegang prinsip ekonomi “dengan usaha seminimal mungkin mencapai hasil semaksimal mungkin”. Dalam dunia bahasa misalnya pemakaian kosakata, satu kosakata dapat mempunyai makna denotatif (makna asal) dan konotatif (makna turunan), misalnya “simpanan”, makna denotatifnya adalah “tabungan berupa uang”, tetapi mempunyai makna konotatif “teman intim yang disembunyikan dari istri/suami”. Selain itu, manusia juga menyimpan ide-idenya dalam karyanya. Sifat dasar manusia, yang juga kita miliki, ini dapat membantu kita mengingat kanji. Contoh: perempuan 「女」. Konsep tentang perempuan adalah “penggembira, cerewet, melakukan pekerjaan rumah tangga”, konsep ini yang menjadi dasar untuk menciptakan kanji.

「娯楽 (entertainment)」kurang seru kalau kumpul-kumpul tanpa teman perempuan.

「姦 (berisik)」satu orang perempuan saja sudah cukup ribut, apalagi jika tiga orang berkumpul?

「嫁 (pengantin/menantu perempuan) 」 perempuan dilahirkan sebagai pengatur rumah tangga.

Contoh lain: turunan dari kanji laki-laki「男」

「勇気 (keberanian)」makanya tidak heran jika ada komentar “laki-laki kok pengecut”.

Mungkin sebagian konsep-konsep dasar yang dimiliki oleh kebudayaan China dan/atau Jepang merupakan konsep yang bersifat universal, tetapi tertutup kemungkinan bahwa ada konsep yang tidak sama dengan kebudayaan lain. Untuk itu, mungkin kita perlu mengenali kebudayaan China, yang merupakan negara asal kanji, dan Jepang. Di samping itu, mensiasatinya dengan kreatifitas seperti yang akan diulas di bawah ini.

Mensiasati Jumlah

Bagaimana jika kanji yang bentuknya mirip?

Apakah ada tips untuk menghafalnya?

Misalnya saja kanji yang berbunyi せい「青、清、晴、精」.

Jawaban yang pertama, kembali ke prinsip ekonomi di atas. Pencipta kanji telah memikirkan salah satu yang efektif, yaitu menciptakan akar kanji, yang merupakan pengelompokan kanji berdasarkan makna dasar. Oleh karena itu, kita harus mengenali akar kanji, karena setiap kanji memiliki akar yang melambangkan makna dasar (konsep dasar), seperti berikut ini:

- bahasa「言」:語、話、詞、詩、誌

- hati/perasaan/pusat 「心」:怒、思、情、慣

Mari kita coba menelaah kanji-kanji berikut

「青」 「清」「晴」「精」. Kanji-kanji ini serupa, tetapi memiliki akar yang berbeda-beda. 「青」 tanpa embel-embel adalah akar sekaligus kanji, mempunyai makna biru. Kanji biru dengan akar “tiga titik air” 「清」 bermakna “suci”, ingatlah bahwa dalam hampir semua kebudayaan air berfungsi untuk membersihkan; kanji 「晴」 dengan akar 日 (matahari) bermakna “cerah”, sesuai dengan sifat dasar matahari yang menerangkan; sedangkan 「精」 dengan akar 米 (jiwa) melambangkan makna “rohani manusia”.

Kedua, butuh kreatifitas kita untuk menciptakan tips menghafal bagi diri sendiri jika kanji terlalu rumit, misalnya jumlah goresan banyak atau bentuk mirip satu sama lain. Misalnya kanji 「数 (menghitung, jumlah)」dan 「類 (jenis)」. Setelah menulis 「米」 (beras yang jumlahnya selalu banyak), untuk “menghitung” ditambahkan 「女」 , karena perempuan lebih pintar menghitung uang. Sedangkan untuk “jenis”, ditambahkan 「大」 yang melambangkan keluarga besar.

Contoh lain adalah kanji yang berbunyi “mon”, yakni 門 (pintu), 問 (pertanyaan), kadangkala kita sering bingung mana “mon” untuk “houmon (berkunjung)”, mana untuk “senmon (keahlian)”. Tipsnya mudah saja, ingat kalau berkunjung kita pasti akan bertukar sapa,maka “mon” yang digunakan adalah 問 yang mengandung 口 (mulut) di dalamnya.

Nah, saatnya untuk Anda menelaah dan menggunakan daya kreatifitas guna menghafal 専門 (senmon), mensiasati dan/atau memecahkan persoalan di sekitar Anda.

Hopefully Helpful ... ^ ^

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 comments: